REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dalam rangka menyambut Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2016, Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sumatera Barat (Sumbar) bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar lomba baca Alquran Braille bagi penyandang tuna netra.
Sebanyak 17 orang penyandang tuna netra dari berbagai daerah di Sumbar unjuk gigi dalam lomba yang diadakan di RRI Padang pada Ahad (27/11) tersebut. Ketua Panitia Penyelenggara Lomba, Sugianto mengatakan, perlombaan ini bertujuan untuk memotivasi para tuna netra agar belajar dan meningkatkan kemampuan membaca Alquran.
Menurut Sugianto, dari 80 orang penyandang tuna netra yang tercatat sebagai anggota Pertuni Sumbar, masih banyak yang belum mampu membaca Alquran.
“Selama ini tuna netra banyak yang belajar Alquran dengan mendengar," kata Sugianto. Metode ini, tambahnya, terkadang menjadi kurang pas ketika dilafalkan kembali. Untuk itu, pihaknya juga berencana mengadakan pelatihan-pelatihan dalam hal membaca Alquran Braille ini.
Sugianto berharap, agar membaca Alquran menjadi budaya di kalangan penyandang disabilitas, khususnya tuna netra. Sugianto juga meminta pemerintah ikut membantu mewujudkan pelatihan baca Alquran bagi tuna netra. “Kami sangat menunggu bantuan dari pemerintah, kalau ada bantuan Alquran Braille," kata Sugianto.
Jika penyandang tuna netra mampu membaca dan menghafal Alquran, Sugianto meyakini ke depan mereka bisa diberdayakan membantu penulisan Alquran Braille.
Dalam lomba kali ini, para peserta diantaranya datang dari kota Padang, Padang Panjang, Pariaman, Kabupaten Pasaman, Agam, Pesisir Selatan, Solok Selatan, serta dari Bangkinang Riau dan Kerinci Jambi.
Sementara itu, selain Lomba Baca Alquran Braille, dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kota Padang, juga dilaksanakan donor darah oleh penyandang tuna netra.
Baca juga, Meriahnya Olimpiade Pecinta Alquran One Day One Juz.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
